Penelitian
mengungkapkan bahwa kesuksesan manajemen sekitar 70-80 persen dipengaruhi oleh Emotional Intelligence. Dengan kata
lain, keahlian teknik bukanlah segalanya, seorang Project Manager (PM)
membutuhkan interpersonal skill yang
kuat dan kemampuan untuk memahami emosi untuk dapat membawa kesuksesan bagi tim
yang dipimpinnya. Kali ini saya ingin mengupas sedikit mengenai Emotional Intelligence yang dibahas dalam
buku yang ditulis oleh Anthony Mersino (2010) yang berjudul “Emotional Intelligence for Project
Managers; the people skills you need to achieve outstanding results”.
Emotional Intelligence
merupakan kemampuan untuk mengetahui emosi diri sendiri dan orang lain serta
menggunakan hal tersebut untuk mengatur pikiran dan tindakan seseorang.
Anthony Mersino
mengungkapkan bahwa Emotional
Intelligence terdiri dari 5 aspek, yaitu:
Self-Awareness
Aspek ini
mengharapkan kita untuk dapat mengerti kondisi emosi diri kita sendiri. Ada
tiga hal atau kompetensi yang perlu diketahui dalam self-awareness, antara lain: (1) Emotional Self-awareness - lebih mengenai bagaimana kita sadar dan
berhati-hati dengan keadaan emosi kita karena emosi kita dapat berubah-ubah
layaknya cuaca; (2) Self-assessment –
bagaimana kita dapat melihat diri kita secara akurat dan mencari feedback dari orang lain untuk dapat meningkatkan
kinerja kita; dan (3) Self Confidence-
setiap project manager perlu
mempunyai percaya diri karena tidak ada orang yang mau mengikuti pemimpin yang
tidak punya rasa percaya diri;
Self-Management
Self-Management terjadi
saat kita menggunakan kesadaran akan perasaan kita untuk mengatur diri kita. Self-management itu bagaimana cara kita
mengontrol emosi kita sendiri agar bukan kita yang dikontrol oleh perasaan
tersebut.
Social Awareness
Lebih menekankan
mengenai kemampuan kita untuk bisa membaca situasi dan orang serta mengerti dan
berempati dengan perasaan orang lain. Seperti
yang kita ketahui bahwa proyek itu bersifat sementara (paling tidak harusnya
bersifat sementara). Sebagai seorang PM, biasanya kita tidak mempunyai
kesempatan untuk membangun hubungan yang bersifat lama dengan anggota tim (long time relationship). Melainkan kita
diharuskan untuk dapat bekerja dengan tim yang baru dan stakeholder yang baru yang
biasanya dapat berganti dalam kurun waktu 6-9 bulan. Di setiap proyek yang baru
membutuhkan kita untuk terus dapat bergerak dengan cepat dan dapat membangun
hubungan yang sifatnya produktif. Kemampuan kita untuk dapat bergerak dengan
cepat dan secara akurat membaca dan memahami orang lain merupakan hal yang
penting untuk kesuksesan kita.
Relationship Management
Lebih mengenai
bagaimana kita menggunakan emosi kita untuk dapat mengerti orang lain sehingga
kita dapat menjalin hubungan dengan orang tersebut.
Kompetensi
pertama dalam Relationship Management
adalah Stakeholder Relationship.
Tujuan dari Stakeholder Relationship
adalah membuat hubungan strategis yang bermakna agar dapat menaikkan
kemungkinan untuk sukses dalam menjalankan proyek dan menyediakan lingkungan
yang menyenangkan.
Kompetensi kedua
dari relationship management yaitu Developing Others. Dengan membangun
orang lain maka sebagai PM artinya kita menginvestasi dan menumbuhkan tim.
Banyak PM yang setuju bahwa Developing
Others merupakan komponen penting dalam pekerjaannya. Bahkan di PMBOK Guide
menyebutkan Development of Others di
section 9.3, Develop Project team. Tujuan yang tertera dalam PMBOK Guide adalah
meningkatkan kemampuan anggota tim dan Teambuilding
Kompetensi
ketiga dari relationship management
adalah mengatakan fakta yang ada. Menjadi jujur dengan setiap orang yang
berinteraksi dengan kita terdengar sederhana tapi sebenarnya hal ini tidak
sesederhana itu untuk dilakukan.
Team Leadership
Hal ini lebih
mengenai mendapatkan orang-orang yang tepat di dalam tim kita, dengan sukses
berkomunikasi dan memotivasi mereka serta menyelesaikan konflik dan
hambatan-hambatan yang terjadi supaya tim dapat bekerja dengan lebih baik dan
mencapai tujuan proyek.
Kompetensi
pertama dari team leadership adalah
komunikasi efektif. Tanpa diragukan, seorang PM harus bisa menjadi orang yang
bisa berkomunikasi dengan baik. Komunikasi merupakan salah satu kemampuan
penting yang harus dimiliki oleh seorang PM. Sangat susah membayangkan seorang
PM yang sukses yang tidak mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.
Kompetensi kedua
dari team leadership adalah managing conflict. Konflik merupakan hal
yang tidak dapat dihindari dalam suatu proyek atau pekerjaan apapun. Sehingga manajemen
konflik sangatlah penting dalam pekerjaan sebagai seorang PM. Seorang PM yang
baik adalah PM yang dapat mengubah konflik tersebut menjadi konflik yang
membangun bukan konflik yang merusak tim tersebut.
Kompetensi
ketiga dari team leadership adalah inspirational leadership. Kemampuan
untuk dapat menginspirasi orang lain dengan menyatukan visi antara individu dan
tim. PM yang menginspirasi dapat menjadikan pekerjaan sebagai suatu pekerjaan
yang menyenangkan, menciptakan moral yang tinggi dalam tim dan juga untuk
menarik ataupun menjaga sumber kerja yang baik.
No comments:
Post a Comment