Thursday 16 July 2020

Emotional Intelligence for Project Manager : the people skills you need to achieve outstanding results by Anthony C Mersino



Penelitian mengungkapkan bahwa kesuksesan manajemen sekitar 70-80 persen dipengaruhi oleh Emotional Intelligence. Dengan kata lain, keahlian teknik bukanlah segalanya, seorang Project Manager (PM) membutuhkan interpersonal skill yang kuat dan kemampuan untuk memahami emosi untuk dapat membawa kesuksesan bagi tim yang dipimpinnya. Kali ini saya ingin mengupas sedikit mengenai Emotional Intelligence yang dibahas dalam buku yang ditulis oleh Anthony Mersino (2010) yang berjudul “Emotional Intelligence for Project Managers; the people skills you need to achieve outstanding results”.

Emotional Intelligence merupakan kemampuan untuk mengetahui emosi diri sendiri dan orang lain serta menggunakan hal tersebut untuk mengatur pikiran dan tindakan seseorang.

Anthony Mersino mengungkapkan bahwa Emotional Intelligence terdiri dari 5 aspek, yaitu:

Self-Awareness

Aspek ini mengharapkan kita untuk dapat mengerti kondisi emosi diri kita sendiri. Ada tiga hal atau kompetensi yang perlu diketahui dalam self-awareness, antara lain: (1) Emotional Self-awareness - lebih mengenai bagaimana kita sadar dan berhati-hati dengan keadaan emosi kita karena emosi kita dapat berubah-ubah layaknya cuaca; (2) Self-assessment – bagaimana kita dapat melihat diri kita secara akurat dan mencari feedback dari orang lain untuk dapat meningkatkan kinerja kita; dan (3) Self Confidence- setiap project manager perlu mempunyai percaya diri karena tidak ada orang yang mau mengikuti pemimpin yang tidak punya rasa percaya diri;

Self-Management

Self-Management terjadi saat kita menggunakan kesadaran akan perasaan kita untuk mengatur diri kita. Self-management itu bagaimana cara kita mengontrol emosi kita sendiri agar bukan kita yang dikontrol oleh perasaan tersebut.

Social Awareness

Lebih menekankan mengenai kemampuan kita untuk bisa membaca situasi dan orang serta mengerti dan berempati dengan perasaan orang lain. Seperti yang kita ketahui bahwa proyek itu bersifat sementara (paling tidak harusnya bersifat sementara). Sebagai seorang PM, biasanya kita tidak mempunyai kesempatan untuk membangun hubungan yang bersifat lama dengan anggota tim (long time relationship). Melainkan kita diharuskan untuk dapat bekerja dengan tim yang baru dan stakeholder yang baru yang biasanya dapat berganti dalam kurun waktu 6-9 bulan. Di setiap proyek yang baru membutuhkan kita untuk terus dapat bergerak dengan cepat dan dapat membangun hubungan yang sifatnya produktif. Kemampuan kita untuk dapat bergerak dengan cepat dan secara akurat membaca dan memahami orang lain merupakan hal yang penting untuk kesuksesan kita.

Relationship Management

Lebih mengenai bagaimana kita menggunakan emosi kita untuk dapat mengerti orang lain sehingga kita dapat menjalin hubungan dengan orang tersebut.

Kompetensi pertama dalam Relationship Management adalah Stakeholder Relationship. Tujuan dari Stakeholder Relationship adalah membuat hubungan strategis yang bermakna agar dapat menaikkan kemungkinan untuk sukses dalam menjalankan proyek dan menyediakan lingkungan yang menyenangkan.

Kompetensi kedua dari relationship management yaitu Developing Others. Dengan membangun orang lain maka sebagai PM artinya kita menginvestasi dan menumbuhkan tim. Banyak PM yang setuju bahwa Developing Others merupakan komponen penting dalam pekerjaannya. Bahkan di PMBOK Guide menyebutkan Development of Others di section 9.3, Develop Project team. Tujuan yang tertera dalam PMBOK Guide adalah meningkatkan kemampuan anggota tim dan Teambuilding

Kompetensi ketiga dari relationship management adalah mengatakan fakta yang ada. Menjadi jujur dengan setiap orang yang berinteraksi dengan kita terdengar sederhana tapi sebenarnya hal ini tidak sesederhana itu untuk dilakukan.

Team Leadership

Hal ini lebih mengenai mendapatkan orang-orang yang tepat di dalam tim kita, dengan sukses berkomunikasi dan memotivasi mereka serta menyelesaikan konflik dan hambatan-hambatan yang terjadi supaya tim dapat bekerja dengan lebih baik dan mencapai tujuan proyek.

Kompetensi pertama dari team leadership adalah komunikasi efektif. Tanpa diragukan, seorang PM harus bisa menjadi orang yang bisa berkomunikasi dengan baik. Komunikasi merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang PM. Sangat susah membayangkan seorang PM yang sukses yang tidak mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.

Kompetensi kedua dari team leadership adalah managing conflict. Konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam suatu proyek atau pekerjaan apapun. Sehingga manajemen konflik sangatlah penting dalam pekerjaan sebagai seorang PM. Seorang PM yang baik adalah PM yang dapat mengubah konflik tersebut menjadi konflik yang membangun bukan konflik yang merusak tim tersebut.

Kompetensi ketiga dari team leadership adalah inspirational leadership. Kemampuan untuk dapat menginspirasi orang lain dengan menyatukan visi antara individu dan tim. PM yang menginspirasi dapat menjadikan pekerjaan sebagai suatu pekerjaan yang menyenangkan, menciptakan moral yang tinggi dalam tim dan juga untuk menarik ataupun menjaga sumber kerja yang baik.


Semoga bermanfaat...... 

No comments:

Post a Comment

Pendakian Gunung Lemongan

  Kali ini saya mendaki Gunung Lemongan yang berada di dua kabupaten yaitu Lumajang dan Probolinggo. Saya mengambil jalur Klakah - Lumajang ...