Pernahkan anda mendapatkan kondisi eksisting lokasi yang akan dibangun sebuah bendungan terdapat batu – batuan besar?
Pertanyaan besarnya, apakah batu –
batuan besar tersebut harus di gali dengan breaker sampai dengan elevasi
rencana dan kemudian dibangun struktur baru di atasnya?
Dalam kondisi tersebut, sebelum
melangkah sebaiknnya dievaluasi terlebih dahulu kondisi yang ada.
Apabila hasil pengecekan abrasi
menunjukkan bahwa jenis batuan adalah batuan keras, tentunya akan menyulitkan
proses penggalian meski dengan breaker sekalipun. Jika dipaksakanpun akan
memakan waktu lama dengan kapasitas produksi galian batu yang kecil. Sedangkan alternatif
melakukan galian batu dengan metode peledakan memerlukan tinjauan banyak aspek yang
panjang apalagi jika lokasi bendungan berada di wilayah hutan lindung.
Untuk mempertahankan kondisi eksisting,
perlu dilakukan pengecekan dan perhitungan stabilitas bendung (geser, guling) dengan
design yang disesuaikan dengan kondisi tersebut. Gaya yang bekerja pada tubuh
bendung dan dipakai untuk perhitungan adalah
: (1) gaya berat sendiri (G); (2) gaya gempa bumi (K); (3) gaya
hidrostatis / tekanan air (W); (4) gaya akibat lumpur (W); dan (5) gaya akibat up lift – pressure (Px)
Apabila dari hasil perhitungan didapatkan kesimpulan bahwa (1) berat sendiri bendung masih mampu menahan kondisi-kondisi perubahan akibat banjir; dan (2) ketahanan geser akibat perubahan atau tekanan air banjir juga masih mampu di tahan, maka kondisi eksisting bisa dipertahankan.
Selanjutnya dapat direncanakan lebih lanjut sambungan struktur antara batuan eksisting tersebut dengan struktur di atasnya.
No comments:
Post a Comment