Karena hidup bukan sebuah tawar menawar
Seperti saat terlahir dalam telanjang
Berputar saja, berbicara tentang apa yang ada
dan tiada
Menjelmakan beberapa bentuk yang lain dalam
sebuah acuan, entah yang mana, jikapun itu ada, dan mau
Seperti saat pelacur malam hengkang, pulang
perginya pejuang jalanan, sampai tumbuhnya sebuah kuncup di balik tetesan embun
dinihari yang mengawali senyum ujung akhir sebuah malam
Terbuai dalam khayalan, melihat lukisan saat
melamun, tergoda untuk menyentuhnya sebelum lentera penjaga opera menghampiri
Resah itu apa?
Apalagi saat tenggelam dalam
labirin yang masih terjaga secara biadab
Menyertai bifurkasi tanpa lampu
merah, entah harus kemana
Tak berdaya menahan, melepas damba, lelah
terikat dalam kalbu yang meronta ronta, meregang di eksotisnya malam
No comments:
Post a Comment