Sadarkah kamu tercabiknya alam bawah sadarku
menembus batas kekhawatiran ketika ada saat yang terjeda, entah kamu dimana dan
sedang apa tanpa ada kabar. Ada yang aneh dan tidak wajar, menunggu detik detik
yang bermain detak tanpa merasa bersalah, lagi dan lagi, membiarkan inti
jantung sesak dipenuhi tanya. Paham sih, hanya keping yang tidak ada arti,
dengan rentang cerita yang membilur dalam cerita cerita yang lain, dan pastinya
kalah seru dan asik. Mengubah penantian menjadi bentuk yang lain, bermain saja
ular tangga yang membodohiku sejak SD. Sekejap naik dan turun secara liar, yang
jadi pertanyaan abadi, seberapa besar prosentase pemain selalu naik tanpa turun
dan selesai dalam sekejap. Adakah kiat khusus untuk menyelesaikan hal ini dalam
hitungan jari tangan? Seperti pelarian dalam lamunan saat menanti? Sejenak
tersenyum dan tiba-tiba menjadi sepi saat tiada. Lukisan yang telah merubah
sudut pandang, terlanjur terbuka dan semakin sulit terpungkiri, dan menjadi
bagian yang terbayang. Kembali membuat aku jadi makhluk nokturnal yang menyukai
senyap dan indahnya malam, walaupun tanpa segelas kopi dan berbatang-batang
pembawa mati itu. Pergi saja mencari beberapa bongkah putih bertekstur aneh
tergantung tangan pembuatnya saat menuju genangan air panas, berharap panas dan
kenyalnya menutup beberapa rongga yang sedikit kosong sebelum benar-benar
menjadi rasa lapar yang mengerikan. .
No comments:
Post a Comment