Thursday 18 October 2018

Saat yang terjeda



Sadarkah kamu tercabiknya alam bawah sadarku menembus batas kekhawatiran ketika ada saat yang terjeda, entah kamu dimana dan sedang apa tanpa ada kabar. Ada yang aneh dan tidak wajar, menunggu detik detik yang bermain detak tanpa merasa bersalah, lagi dan lagi, membiarkan inti jantung sesak dipenuhi tanya. Paham sih, hanya keping yang tidak ada arti, dengan rentang cerita yang membilur dalam cerita cerita yang lain, dan pastinya kalah seru dan asik. Mengubah penantian menjadi bentuk yang lain, bermain saja ular tangga yang membodohiku sejak SD. Sekejap naik dan turun secara liar, yang jadi pertanyaan abadi, seberapa besar prosentase pemain selalu naik tanpa turun dan selesai dalam sekejap. Adakah kiat khusus untuk menyelesaikan hal ini dalam hitungan jari tangan? Seperti pelarian dalam lamunan saat menanti? Sejenak tersenyum dan tiba-tiba menjadi sepi saat tiada. Lukisan yang telah merubah sudut pandang, terlanjur terbuka dan semakin sulit terpungkiri, dan menjadi bagian yang terbayang. Kembali membuat aku jadi makhluk nokturnal yang menyukai senyap dan indahnya malam, walaupun tanpa segelas kopi dan berbatang-batang pembawa mati itu. Pergi saja mencari beberapa bongkah putih bertekstur aneh tergantung tangan pembuatnya saat menuju genangan air panas, berharap panas dan kenyalnya menutup beberapa rongga yang sedikit kosong sebelum benar-benar menjadi rasa lapar yang mengerikan. .

No comments:

Post a Comment

Pendakian Gunung Lemongan

  Kali ini saya mendaki Gunung Lemongan yang berada di dua kabupaten yaitu Lumajang dan Probolinggo. Saya mengambil jalur Klakah - Lumajang ...