Saturday 7 October 2017

TERAMBING JIWA


Bintang timur dua belas malam

Bersanding antara bulan dan venus

Coba bergerak mendekat orion

Tidak kuasa bertahan

 

Sunyi…

Tiada arah langkah..tiada suara kelakar.

Bahkan tuk sedetik cacian..

Tak berdimensi..tak berbentuk pola…

Abstrak..sulit ditebak…

Pun sepasang mata bathin sekalipun..

 

Jiwa ini mengerang..mencoba menggeram..

Namun hanya gumam terlintas lepas..

Tak berarah..bertanya…

Ada apa dibalik dinding ego..

 

Berkelana dalam lamunan

Lamunan akan kemana hangat api perunggu musim lalu..

Tempat berjabat..berkutat membawa angan..

Angan yang masih rapuh

Atas nama cinta, hidup dan kehidupan..

 

Diam..

Tak bergerak..

Langkah ini berat.

Terguncang tak bertopang..

Sekalipun tersiram bilur-bilur hati..

 

Dimana fatamorgana

Walau tak seindah warna dunia..

Warna pelangi

Pun lebih indah atas sepasang hati yang mulai memutih

Tak berwarna

Pucat

Tak berasa..

 

Pilihan..

Hidup adalah pilihan

Kematian adalah terpilih

Persimpangan ini berkabut

Gelap..dingin..

Basah..lembab..tak bersahabat

 

Biduk ini terambing

Terbawa arus barat daya

Sulit arungi

Rangkaian gulungan amarah

Berbuih..terseret..

Membawa semua onggok

Jadi kumpulan..kumpulan bingkisan kasar

Tak berarti..pun untuk diri..

 

 


No comments:

Post a Comment

Pendakian Gunung Lemongan

  Kali ini saya mendaki Gunung Lemongan yang berada di dua kabupaten yaitu Lumajang dan Probolinggo. Saya mengambil jalur Klakah - Lumajang ...