Benar kan tidak mudah?
Disaat rasa itu menamani
Menjadi munafik hanya menyesakkan
Kepalsuan yang dibenturkan
Tanpa ada opsi lebih untuk dikelola
Jika itu fiksi, kenapa bisa dikecap?
Logikanya semakin basi
Dimuntahkan semakin percuma, ditelanpun belum
Kaburnya menjadi
Ditapis dalam tengadah