Saat 26 huruf sudah tidak mampu merangkai kata
Saat kata sudah tidak mampu merangkai kalimat
Saat kalimat sudah tidak mampu menjelaskan maksud
Saat maksud sudah tidak mampu menjelaskan makna
Saat makna sudah tidak berarti apa apa
Ternyata waktu tidak selalu bisa membuktikan
Ternyata rentang itu membiaskan secara tajam
Kepingan yang ada ternyata tidak mudah mengikhlaskan yg lalu
Canda dan tawa ternyata tidak menjamin bahagia
Kebebasan itu ternyata mahal
Pencari kebebasan harus selalu melawan arus, berjalan sendiri untuk menghauskan
Asumsi itu membunuh lebih kejam
CandaanMu kali ini benar benar tidak lucu
Minum teh saja sembari mengisi kolom TTS, agar tidak tenggelam dalam kekakuan yang ada
Bermain jari di ujung cangkir
Membilurkan sesaat, sebelum kulari ke hutan dan menepi mendengarkan debur
Note :
Edgar Allan Poe (1809-1849) puisi merupakan sebuah kreasi keindahan yang berirama.
Robert Frost (1874-1963) puisi adalah ketika emosi telah menemukan pemikirannya dan pikiran tersebut telah menemukan kata-kata.
Khalil Gibran (1883-1931) puisi adalah tentang kegembiraan, rasa sakit dan keajaiban.
Wiji Thukul yang menganggap bahwa Seni (termasuk puisi) sesungguhnya hanya satu bentuk dari banyak tafsir atas realitas, seni bukanlah sesuatu yang kosong dan tidak berpihak, Justru ia memiliki pemihakan yang besar, yakni atas hati nurani.”