Terbawa kelam

Terbawa memeluk bulan untuk melihat nyata

Perlukah bertanya kenapa pelangi itu ada

Akankah terpenjara sepi untuk menyadari sesuatu berada

Pastikan menjadi terbius untuk menahan luka

Begitu dangkalkah nilai sebuah yakin

Sebabkan jutaan jengkel yang telah berjalan terbelenggu tak berkesan

Sebegitu sulitnya menjaga lembaran putih tanpa tulisan

Walau peluh bercucur menyisir kata bukan

Perbedaan bukan harus disamakan

Walaupun disitu kadang menjadi awal

Terbawa hawa malam yang mengabur tanpa pelukan terjerat kegaduhan yang menjadi sulit disangkal

Melihatku dari atas

Mungkin ini ang(an) 

Akan sebuah kena(ng) 

Membentang gemerlapnya lah(an )

Yang tampak dari sisi sebuah binta(ng)

Angka-angka ini selalu menema(ni)

Segala yang kujalani sejak di(ni)

Membaur bersama ilmu al(am) 

Yang tak pernah ku merasa kel(am) 

Entah bagaimana aku bisa terba(ng‎)

Melihat diri yang masih mung(il)

Tetapi aku hanya bisa menimba(ng)

Bahwa ini adalah cita yang tidak mustah(il)