Wednesday 27 February 2019

Jika

Diantarnya beberapa kerling dalam semalam
Memenggal masa yang tertuang dalam rasa
Bilur rindunya berkeliaran dalam ujung hari
Membiarkannya bermain dalam labirin jiwa

Jika semesta itu hanya sejengkal
Mungkin sudah kujajah semua sudutnya
Biar memudarkan beberapa khayal yang tertinggal
Memuaskan cita yang tersusun

Tuesday 12 February 2019

Jangan tinggalkan hobby

Hobby adalah suatu kesenangan, kesukaan akan suatu kegiatan tertentu seseorang dalam kesehariannya. Dalam hal ini tentunya yang akan dibahas adalah hobby yang bersifat positif. Antara satu orang dengan yang lain akan memiliki hobby yang berbeda-beda antara jenis, tingkat kesenangannya dan seberapa dalam seseorang tetap melakukannya. Kita sebagai insan ADHI memiliki agenda rutin terkait dengan pekerjaan masing-masing yang harus dikerjakan dan diselesaikan dengan batas waktu tertentu. Apakah dengan kondisi tersebut kita lalu tidak dapat mengatur waktu untuk melakukan hobby kita? Pertanyaan tersebut rata-rata dijawab dengan kalimat “saya tidak ada waktu lagi untuk itu”, “saya terlalu capek untuk melakukan hobby saya” atau “saya sedang dalam tekanan sehingga tidak bisa berpikir yang lain” serta alasan yang lain. Kita menjadi lupa bahwa hobby adalah salah satu kegiatan yang tidak bisa kita tinggalkan, menjadi  salah satu hal yang dapat mengembalikan energi dan membuat kita fresh kembali. Hidup itu perlu keseimbangan antara pekerjaan, ibadah, keluarga, teman, kesehatan dan olah raga, sosial, hobby dan istirahat. Bagaimana cara mengaturnya dikembalikan ke pribadi masing-masing.

Salah satu hobby yang akan dibahas disini adalah hobby mendaki gunung. Banyak orang yang berpendapat bahwa orang yang mendaki gunung adalah hobby yang berbahaya, hanya dapat capeknya saja dan cenderung kurang kerjaan. Mereka tidak menyadari bahwa dengan melakukan salah satu kegiatan yang dekat dengan alam ini, kita akan mendapatkan kesegaran yang menyeluruh baik jasmani, mental maupun rohani kita. Secara fisik kita tertantang untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya agar stamina saat mendaki gunung dalam kondisi baik dan fit. Tidak melatih fisik dengan rajin berolah raga sebelum mendaki adalah sebuah kesalahan besar. Tubuh harus dibiasakan untuk mendapatkan beban fisik (jalan kaki puluhan kilometer, kondisi jalan yang naik – turun serta jenisnya yang kadang berbatu dan berlumpur, membawa beban tas carrier yang berisi bekal selama pendakian serta peralatan mendaki). Secara mental kita tertantang untuk menyelesaikan perjalanan pergi pulang dan syukur-syukur bisa mencapai puncak. Dalam pendakian, mencapai puncak bukan tujuan utama melainkan keselamatan. Banyak kendala dalam melakukan aktifitas ini salah satunya kondisi alam yang berkabut dan hujan, kondisi fisik kita dan teman seperjalanan. Bukan hal yang mudah untuk mencapai puncak gunung, sehingga mental kita diuji seberapa tahan kita menghadapi rintangan yang ada dan bagaimana kita bekerja sama dengan teman perjalanan. Mental juga akan diuji seberapa jauh kita menyiapkan perlengkapan (alat dan bahan) yang akan dibawa ke gunung. Jangan sampai kurang dan jangan sampai berlebihan kerena akan menjadi beban yang harus dipanggul selama perjalanan. Jika tidak kuat, ujung-ujungnya akan merepotkan teman seperjalanan. Kemampuan packing barang juga diperlukan disini sehingga bisa diatur secara ringkas. Secara rohani, salah satunya kita akan semakin dekat dengan Sang Pencipta. Menyadari bahwa kita sebagai manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ciptaan lainnya.

Mendaki gunung adalah bagian dari kegiatan pecinta alam, tidak sekedar penikmat alam atau bahkan menjadi perusak alam. Saat ini mendaki gunung menjadi salah satu trend yang kadang kala tidak dipahami oleh pendaki-pendaki baru. Sebagai pecinta alam tentunya kita harus merawat alam itu sendiri, tidak hanya sekedar naik gunung dan berfoto menikmati alam tetapi juga menjaga agar alam yang ada tetap asri. Mencintai alam dan jangan menodainya dengan kegiatan yang tidak benar di saat mendaki gunung salah satunya membuat coretan-coretan di pohon dan bebatuan yang ada, membuang sampah sembarangan. Masukkan semua sampah kita kedalam wadah dan bawa turun dari gunung. Selain itu, jika kita ingin mencintai alam, tentunya kita harus mencintai diri sendiri terlebih dahulu dengan menjaga pola makan, pola hidup yang baik (rutin berolah raga salah satunya) dan ibadah.

Puncak Mahameru (Gunung Semeru – 3.676 Mdpl) – Gunung tertinggi di Pulau Jawa

Puncak Indrapura (Gunung Kerinci – 3.805 Mdpl) – Gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara

 Puncak Gunung Gede 2.958 Mdpl – Jawa Barat

 Jadi, apakah hobby harus ditinggalkan?


Pendakian Gunung Lemongan

  Kali ini saya mendaki Gunung Lemongan yang berada di dua kabupaten yaitu Lumajang dan Probolinggo. Saya mengambil jalur Klakah - Lumajang ...